Teras Negeri dipenuhi Duri
Kapuas hulu
dengan kotanya putussibau kabupaten paling timur di kalimantan barat berbatasan
langsung dengan sarawak malaysia lebih tepatnya distrik lubok antu. Ada empat
kecamatan yang berbatasan langsung dengan malaysia yaitu kecamatan badau ,
kecamatan embaloh hulu , kecamatan putussibau selatan dan kecamatan batang
lupar. Disini saya akan menjelaskan
sedikit tentang betapa perihnya hidup
didaerah perbatasan salah satunya tentang listrik yang sebenernya merupakan
salah satu kebutuhan pokok untuk memudahkan masyarakat melakukan aktifitasnya
di kalimantan barat mungkin ada sekitar 70 desa yang belum teraliri listrik di
kabupaten kapuas hulu saja mungkin ada sekitar 20 desa bayangkan didalam desa
itu ada ratusan dusun,ratusan ribu RT/RW dan jutaan keluarga yang belum
menikmati aliran listrik belum merasakan bagaimana rasanya kemerdekaan itu padahal daerah ini masih jauh
dari kecamatan badau bukan termasuk daerah perbatasan lagi.
Disini saya
akan membahas lebih lanjut tentang kecamatan badau. Kecamatan badau adalah
satu-satunya yang memiliki akses resmi ke serawak malaysia , daerah badau
berada dititik nol indonesia/15 menit dari garis batas jadi hanya perlu waktu
36 menit untuk sampai ke malaysia, cukup dekat bukan? Pos lintas batas antara
indonesia dan malaysia resmi dibuka pada tahun 2012. Pada tahun-tahun
sebelumnya akses listrik di kecamatan badau sangat lah terbatas namun sekarang
kecamatan badau telah dialiri listrik namun aliran listrik ini bukanlah berasal
dari PLTA Indonesia melainkan dari negara tetangga yaitu Malaysia namun hingga
kini didesa-desa pelosok masih ada yang belum teraliri listrik disini terlihat
jelas betapa pentingnya peran malaysia bagi masyarakat kecamatan badau
ditengah-tengah ketidakperdulian pemerintah terhadap daerah perbatsan seperti
kecamatan badau. Pihak indonesia hanya menebar poster tentang nasionalisasi ...
apakah poster bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat? Ditengah-tengah areal
kelapa sawit (sempadan) hidup masyarakat dayak(iban)-melayu setiap hari merka
harus bolak-balik badau-lubok antu hanya untuk membeli kebutuhan barang-barang
pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka ,mereka memilih untuk membeli
ke melaysia bukan tanpa alasan selain karena harga yang tentunya jauh lebih
murah dibanding indonesia kualitasnya pun lebih bagus sebagai contoh tabung gas
LPG PETRONAS lebih laris dari buatan PERTAMINA selain lebih irit juga anti
meledak. Di kecamatan badau berlaku dua mata uang yaitu ringgit dan rupiah
masyarakt badau mayoritas bermata pencharian sebagi petani karet yang hasilnya
dijual diindonesia.mengapa mereka tidak menjualnya kemalaysia? Mungkin itu
adalah pertanyaan yang mungkin sebagian orang pertanyakan. Itu karena kualitas
dan hasilnya jauh berbeda karet malysia mempunyai air getah yang lebih banyak
dibanding hasil masyarakat badau karena pada tempo dulu itu merupakan bantuan
langsung dari pihak kerjaan jadi jika menjual hasil karet ke malaysia harganya
akan jatuh itulah alasan merka menjualnya didalam negeri.
Bahkan salah
satu desa dikecamatan badau yaitu didesa kantuk asam mereka mempunyai akses
pribadi untuk masuk ke malaysia mereka membuat jalan setapak sendiri yang
memudahkan mereka untuk keluar masuk malaysia. Desa kantuk asam adalah desa
terpencil yang amat sangat minim fasilitas , antena lets see bertebaran dimana-mana yang
digunakan hanya untuk mencari sinyal handphone, didesa tersebut pun tidak ada
sekolah dasar yang layak hanya ada satu sekolah SD didesa ini yang keadaannya
sungguh memperihatinkan gedung SD yang sudah usang yang mungkin lebih pantas disebut
kandang sapi dan SD ini pun hanya memiliki 2 kelas saja dengan guru yang sudah
nonaktif sedangkan di SR(SD) dimalaysia selain gedung yang megah dan bertingkat
yang sangat bertolak belakang dengan keadaan SD di desa di sekolah malaysia
setiap 6 bulan sekali mereka mendapatkan sragam baru dan sekolah ini pun tidak
memungut biaya sama sekali alias gratis dan disana pun menyediakan asrama
gratis bagi siswa/siswianya orang tua manapun pasti lebih memilih menyekolakan
anaknya di malaysia dibanding didesanya sendiri selain berkualitas juga gratis
sehingga orang tua tidak lagi perlu memikirkan biaya sekolah yang pada akhirnya
membuat mereka lebih memilih menyekolahkan anaknya di negara tetangga tersebut.
Untuk
fasilitas kesehatan dikecamatan badau juga amat sangat minim hanya ada
puskesmas di kecamatn badau dan untuk masyarakat yang tinggal di daerah
kampung-kampung aksesnya cukup membutuhkan perjuangan selain jauh, jalan yang
buruk pun menambah penderitaan masyarakat dipelosok. Sedangkan rumah sakit
hanya ada dikota putussibau (ibu kota kabupaten). disebagian sudah terdapat
angkutan desa sehingga memudahkan untuk berpergian ke kecamatan badau, namun
untuk sebagian desa lagi masih harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke kecamatan
badau sungguh kenyataan yang ironis Keadaan ini sungguh bertolak belakang
dengan keadaan didaerah ibukota dan sekitarnya.kehidupan kota jakarta dijantung
indonesia yang gemerlap penuh dengan kemewahan sedangkan didaerah perbatasan
untuk merasakan terangnya kehidupan dimalam haripun tak bisa dijakarta kita
bisa kemanapun dengan mudah sedangkan diperbatasan untuk sekedar kepuskesmas
untuk berobatpun amat sangat sulit dan mebutuhkan perjuangan .
** Nara sumber : Tan Hardiansyah
bekerja di cv. instalatir listrik sebagai wakil pimpinan.
“
saya akan memperjuangkan dan selalu memperjuangkan agar seluruh masyarakat
kapuas hulu bisa menikmati kemerdekaan sepenuhnya”
“Saya
harapkan kepada pemerintah daerah dan pemerintah tingkat 1 agar lebih
memperhatikan kehidupan masyarakat diperbatasan khususnya dan umumnya seluruh
masyarakat didaerah pedalaman-pedalaman kalimantan barat ,tingkatkan
pembangunan sarana dan perasarana ,struktur dan infrastruktur agar kehidupan
dan kenyamanan masyarakat diperbatasan bisa aman dari rongrongan nasionalisme ,
berantas korupsi didaerah dan provinsi agar kita bisa mewujudkan kalimantan
barat yang maju , modern, religius dan nasionalis “ ini semua mungkin sebuah
harapan yang sangat dinanti oleh masyarakat perbatasan untuk menjadi kenyataan
bukan sekedar harapan kosong lagi.
“
kami tidak perlu janji manis yang kami perlukan tindakan pemerintah , realisasi
bukan sekedar janji “
PERBATASAN ADALAH SERAMBI NEGARA
SEBUAH RUMAH AKAN JELEK BILA TERASNYA JELEK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar