i8

SELAMAT DATANG DIBLOG SAYA

Kamis, 14 November 2013

wilayah perbatasan




Teras Negeri dipenuhi Duri

Kapuas hulu dengan kotanya putussibau kabupaten paling timur di kalimantan barat berbatasan langsung dengan sarawak malaysia lebih tepatnya distrik lubok antu. Ada empat kecamatan yang berbatasan langsung dengan malaysia yaitu kecamatan badau , kecamatan embaloh hulu , kecamatan putussibau selatan dan kecamatan batang lupar. Disini  saya akan menjelaskan sedikit  tentang betapa perihnya hidup didaerah perbatasan salah satunya tentang listrik yang sebenernya merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk memudahkan masyarakat melakukan aktifitasnya di kalimantan barat mungkin ada sekitar 70 desa yang belum teraliri listrik di kabupaten kapuas hulu saja mungkin ada sekitar 20 desa bayangkan didalam desa itu ada ratusan dusun,ratusan ribu RT/RW dan jutaan keluarga yang belum menikmati aliran listrik belum merasakan bagaimana rasanya  kemerdekaan itu padahal daerah ini masih jauh dari kecamatan badau bukan termasuk daerah perbatasan lagi.
Disini saya akan membahas lebih lanjut tentang kecamatan badau. Kecamatan badau adalah satu-satunya yang memiliki akses resmi ke serawak malaysia , daerah badau berada dititik nol indonesia/15 menit dari garis batas jadi hanya perlu waktu 36 menit untuk sampai ke malaysia, cukup dekat bukan? Pos lintas batas antara indonesia dan malaysia resmi dibuka pada tahun 2012. Pada tahun-tahun sebelumnya akses listrik di kecamatan badau sangat lah terbatas namun sekarang kecamatan badau telah dialiri listrik namun aliran listrik ini bukanlah berasal dari PLTA Indonesia melainkan dari negara tetangga yaitu Malaysia namun hingga kini didesa-desa pelosok masih ada yang belum teraliri listrik disini terlihat jelas betapa pentingnya peran malaysia bagi masyarakat kecamatan badau ditengah-tengah ketidakperdulian pemerintah terhadap daerah perbatsan seperti kecamatan badau. Pihak indonesia hanya menebar poster tentang nasionalisasi ... apakah poster bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat? Ditengah-tengah areal kelapa sawit (sempadan) hidup masyarakat dayak(iban)-melayu setiap hari merka harus bolak-balik badau-lubok antu hanya untuk membeli kebutuhan barang-barang pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka ,mereka memilih untuk membeli ke melaysia bukan tanpa alasan selain karena harga yang tentunya jauh lebih murah dibanding indonesia kualitasnya pun lebih bagus sebagai contoh tabung gas LPG PETRONAS lebih laris dari buatan PERTAMINA selain lebih irit juga anti meledak. Di kecamatan badau berlaku dua mata uang yaitu ringgit dan rupiah masyarakt badau mayoritas bermata pencharian sebagi petani karet yang hasilnya dijual diindonesia.mengapa mereka tidak menjualnya kemalaysia? Mungkin itu adalah pertanyaan yang mungkin sebagian orang pertanyakan. Itu karena kualitas dan hasilnya jauh berbeda karet malysia mempunyai air getah yang lebih banyak dibanding hasil masyarakat badau karena pada tempo dulu itu merupakan bantuan langsung dari pihak kerjaan jadi jika menjual hasil karet ke malaysia harganya akan jatuh itulah alasan merka menjualnya didalam negeri.
Bahkan salah satu desa dikecamatan badau yaitu didesa kantuk asam mereka mempunyai akses pribadi untuk masuk ke malaysia mereka membuat jalan setapak sendiri yang memudahkan mereka untuk keluar masuk malaysia. Desa kantuk asam adalah desa terpencil yang amat sangat minim fasilitas ,  antena lets see bertebaran dimana-mana yang digunakan hanya untuk mencari sinyal handphone, didesa tersebut pun tidak ada sekolah dasar yang layak hanya ada satu sekolah SD didesa ini yang keadaannya sungguh memperihatinkan gedung SD yang sudah usang yang mungkin lebih pantas disebut kandang sapi dan SD ini pun hanya memiliki 2 kelas saja dengan guru yang sudah nonaktif sedangkan di SR(SD) dimalaysia selain gedung yang megah dan bertingkat yang sangat bertolak belakang dengan keadaan SD di desa di sekolah malaysia setiap 6 bulan sekali mereka mendapatkan sragam baru dan sekolah ini pun tidak memungut biaya sama sekali alias gratis dan disana pun menyediakan asrama gratis bagi siswa/siswianya orang tua manapun pasti lebih memilih menyekolakan anaknya di malaysia dibanding didesanya sendiri selain berkualitas juga gratis sehingga orang tua tidak lagi perlu memikirkan biaya sekolah yang pada akhirnya membuat mereka lebih memilih menyekolahkan anaknya di negara tetangga tersebut.
Untuk fasilitas kesehatan dikecamatan badau juga amat sangat minim hanya ada puskesmas di kecamatn badau dan untuk masyarakat yang tinggal di daerah kampung-kampung aksesnya cukup membutuhkan perjuangan selain jauh, jalan yang buruk pun menambah penderitaan masyarakat dipelosok. Sedangkan rumah sakit hanya ada dikota putussibau (ibu kota kabupaten). disebagian sudah terdapat angkutan desa sehingga memudahkan untuk berpergian ke kecamatan badau, namun untuk sebagian desa lagi masih harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke kecamatan badau sungguh kenyataan yang ironis Keadaan ini sungguh bertolak belakang dengan keadaan didaerah ibukota dan sekitarnya.kehidupan kota jakarta dijantung indonesia yang gemerlap penuh dengan kemewahan sedangkan didaerah perbatasan untuk merasakan terangnya kehidupan dimalam haripun tak bisa dijakarta kita bisa kemanapun dengan mudah sedangkan diperbatasan untuk sekedar kepuskesmas untuk berobatpun amat sangat sulit dan mebutuhkan perjuangan .
** Nara sumber : Tan Hardiansyah bekerja di cv. instalatir listrik sebagai wakil pimpinan.
            “ saya akan memperjuangkan dan selalu memperjuangkan agar seluruh masyarakat kapuas hulu bisa menikmati kemerdekaan sepenuhnya”
“Saya harapkan kepada pemerintah daerah dan pemerintah tingkat 1 agar lebih memperhatikan kehidupan masyarakat diperbatasan khususnya dan umumnya seluruh masyarakat didaerah pedalaman-pedalaman kalimantan barat ,tingkatkan pembangunan sarana dan perasarana ,struktur dan infrastruktur agar kehidupan dan kenyamanan masyarakat diperbatasan bisa aman dari rongrongan nasionalisme , berantas korupsi didaerah dan provinsi agar kita bisa mewujudkan kalimantan barat yang maju , modern, religius dan nasionalis “ ini semua mungkin sebuah harapan yang sangat dinanti oleh masyarakat perbatasan untuk menjadi kenyataan bukan sekedar harapan kosong lagi.
            “ kami tidak perlu janji manis yang kami perlukan tindakan pemerintah , realisasi bukan sekedar janji “

PERBATASAN ADALAH SERAMBI NEGARA
SEBUAH RUMAH AKAN JELEK BILA TERASNYA JELEK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar