BAB 2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi harus memberikan
respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah.sistem
pencatatan buku ganda kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah
perusahaan dagang.
- Perkembangan
Standar dan praktik akuntansi setiap negara merupakan hasil
dari interaksi yang kompleks diantara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan
budaya. Setiap negara melakukan penerapan sistem akuntansi yang berbeda. Terdapat
8 faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan akuntansi yaitu :
· 1. Sumber Pendanaan
Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat , seperti
Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik
manajemen menjalankan perusahaan (Profitabilitas), dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan
dilakukan dengan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik
yang luas.. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan
sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan memiliki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang dibutuhkan, dan pengungkapan
publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohya adalah Jepang dan Swiss
·
2. Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi sistem hukum akuntansi, yakni:
A. Hukum
kode (sipil)
B. Hukum umum (kasus)
·
3. Perpajakan
Dikebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam akun untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Pada umumnya pajak
keuangan dan pajak akuntansi adalah sama, seperti contohnya di Jerman dan
Swedia. Namun tidak di Belanda, pajak keuangan dan pajak akuntansinya berbeda.
Laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan
terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, terkadang aturan pajak mengharuskan penerapan
prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Misalnya di Amerika,penilaian persediaan
berdasarkan LIFO.
·
4. Ikatan Politik dan
Ekonomi
Ide dan Teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan
dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan berawal di Italia pada
tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan
gagasan-gagasan pembakuan.
· 5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya
historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk
menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.Pada negara Israel,
Amerika, Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi
tingkat harga umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir
tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi,
Amerika Serikat dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh
perubahan harga.
·
6. Tingkat Perkembangan
Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Tantangan-tantangan akuntansi yang baru seperti penilaian aktiva tidak berwujud
dan sumber daya manusia semakin berkembang.
·
7. Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan
menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Dalam arti bahwa
pendidikan akuntansi yang profesional akan sulit dicapai jika taraf pendidikan
di suatu negara secara umum juga rendah.
·
8. Budaya
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai
sosial), meliputi:
a. Individualisme
b. Jarak kekuasaan
c. Penghindaran ketidakpastian
d. Maskulinitas
Hofstede, Garay mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya akuntansi, yaitu empat dimensi nilai akuntansi yang
mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yakni:
a. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian
b. Keseragaman versus fleksibilitas
c. Konservatisme versus optimisme
d. Kerahasiaan versus transparansi
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis
mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Klasifikasi
Akuntansi Internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, diantaranya:
1. Pertimbangan
Bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman
2. Secara Empiris
Menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data,
prinsip, dan praktik akuntansi.
Empat Pendekatan Terhadap
Perkembangan Akuntansi
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh
Mueller pertengahan tahun 1960. Beliau mengidentifikasi empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi
berorientasi pasar.
1. Berdasarkan pendekatan makro ekonomi
Tujuan perusahaan pada umumnya mengikuti dan bukan memimpin
kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka
dengan kebijakan nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi
Berfokus pada perusahaan yang secara individu memiliki
tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan
harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki.
3. Berdasarkan pendekatan disiplin independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang
secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan,
coba-coba, dan kesalahan.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi di standarisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administratif oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba Empat, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar